Sunday, November 04, 2012

Sebuah Tepukan Di Bahu.

Seringkali kita melupakan hal-hal yang sederhana dan berpikir rumit. Terlalu rumit sehingga kita meremehkan kekuatan dari hal-hal yang sederhana itu. Contohnya sebuah tepukan di bahu, hal yang tampak sederhana ini mungkin tampak tidak signifikan, namun mampu membawa dampak yang luar biasa terhadap hidup seseorang. 

Beberapa saat yang lalu saya mendengarkan sharing dari seorang pembicara di sebuah acara retreat anak-anak muda. Suatu hari, sang pembicara hendak pulang dari gereja, namun dia mengamati seorang gadis pengerja gereja sedang sibuk membereskan kursi. Tergerak oleh kesungguhan dari gadis itu, sang pembicara lalu menegurnya dan menyuruh dia untuk segera pulang karena hari sudah mulai larut terlebih karena dia adalah seorang perempuan, akan sangat mencemaskan jika dia pulang terlalu larut lalu ia menepuk bahu gadis itu sebagai tanda apresiasi atas pekerjaan yang dia lakukan. Tak lama setelah itu sang pembicara pun pulang tanpa mengetahui bahwa gadis itu terduduk dan terisak hingga orang lain yang masih berada di dalam gereja itu menemukannya dan bertanya ada apa. Setelah ditanya, gadis itu menangis karena dia merasa sangat terharu atas perhatian yang diberikan sang pembicara dan dia berkata bahwa sudah lama dia tidak diperhatikan sebaik itu. Sang pembicara mendengarkan kisah itu sehari setelahnya dan dia terhenyak, tidak menyangka bahwa sebuah tepukan di bahu mampu menyentuh hati seseorang.

Mungkin kita berkata, "ahh, lebay banget deh, cuma tepukan di bahu ajaaa sampai nangis-nangis segala.." well, mungkin kita sudah lupa bahwa seringkali di saat kita sedang mengalami masa-masa yang sulit, perhatian kecil dari seseorang akan terasa sangat berarti. Ingatlah sejenak, hal-hal kecil yang orang lain lakukan untuk kita ketika kita sedang merasa sedih atau lelah yang membuat kita tersenyum. Jika ada seseorang yang melakukan hal kecil tersebut dan membuat kita tersenyum, bukankah kita juga mampu melakukan hal yang sama kepada orang lain dan membuat mereka tersenyum juga?

Beberapa hari yang lalu, saya menemukan sebungkus snack di atas meja kerja saya yang menurut teman saya diberikan oleh seorang teman yang lain. Tak lama, teman saya memberikan snack itu menelepon saya dan berkata bahwa dia memberikan snack itu kepada saya sebagai rasa terimakasih karena saya selalu membagi makanan / snack untuknya. Itu adalah hal yang sederhana namun hal itu sangat berkesan di hati saya, karena hari itu saya sedang merasa tidak bergairah untuk masuk kantor. 

Saya masih ingat hal sederhana lain yang dilakukan teman kantor saya, dia adalah seorang perokok. Suatu waktu saat kami sedang menghabiskan waktu istirahat siang bersama dengan teman-teman yang lain, ketika dia sedang merokok, dia berusaha agar asap rokoknya tidak sampai mengenai saya. Sesuatu yang sangat sederhana namun berarti, terlebih karena saya sebenarnya tidak terlalu menyukai bau asap rokok. Saya tidak pernah mengutarakan keberatan karena dia merokok namun sikap sederhana yang dia tunjukkan membuat saya merasa dihargai. 

Hal-hal sederhana seperti sebuah potongan gambar pada koran yang ditempelkan atasan saya di cubicle saya yang memuat foto saya dan salah seorang rekan kantor yang sedang berdongeng kepada anak-anak kecil sebagai tanda apresiasinya, dukungan dari salah seorang abang saya yang percaya pada passion saya di dunia fotografi dengan kata-katanya "pokoknya lo yang harus jadi wedding photographer gw nanti...", hal-hal lucu yang disampaikan oleh salah seorang sahabat saya saat saya sedang sedih sehingga saya merasa lebih baik dan banyak hal kecil lain yang bagi saya sangat menyentuh hati saya. 

Kita tidak perlu berpikir untuk melakukan hal-hal yang besar barulah kita bisa memberikan dampak bagi orang lain. Senyuman kita, perhatian kita dan waktu kita adalah hal-hal sederhana yang bisa kita berikan kepada orang lain yang mungkin akan membuat hari mereka terasa lebih ringan dan terasa lebih baik. 

Saya masih ingat ketika seorang petugas antrian taksi dimana saya sering mengantri taksi untuk pulang tiba-tiba berlari membukakan pintu taksi untuk saya dan berkata dengan senyum sumringah, "hati-hati di jalan ya mbak..." - sesuatu yang tidak pernah saya dengar dia katakan kepada penumpang-penumpang lain sebelum saya dan penumpang-penumpang lain di hari-hari sebelumnya selama ini. Saya tersenyum, mungkin itu karena saya sering tersenyum kepadanya dan sesekali menanyakan kabarnya, bahkan mengingatnya saat dia berganti shift. Suatu hal yang biasa saya lakukan karena kebetulan saya memang suka mengamati orang lain, namun tampaknya hal itulah yang menyentuh hatinya. 

Saya bukan tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain, tidak seperti sahabat saya ataupun teman kantor saya yang begitu mudah akrab dengan orang lain dengan pembawaannya yang ceria. Namun, dengan apa yang saya bisa lakukan saya ingin selalu mampu menyentuh hidup orang lain, entah menguatkan mereka atau membuat hidup mereka terasa lebih hidup dengan hal-hal sederhana yang mampu saya lakukan dan saya percaya kita semua mampu melakukannya.

Hal sederhana seperti sebuah senyum, pujian singkat dan tepukan di bahu dapat menguatkan seseorang yang sedang menghadapi masalah yang terasa sangat berat. Ketika kita merasa lelah dengan hidup kita sendiri, cobalah untuk tidak terlalu larut dalam kelelahan itu dan milikilah waktu untuk tetap tersenyum pada orang lain atau membantu orang lain dan kita akan terkejut ketika kita melakukan hal itu kita merasakan ada kekuatan tambahan dalam diri kita dan kita akan merasa lebih baik.

Sebagai penutup post ini, saya ingin menuliskan sebuah kutipan dari Plato yang berkata, "Be kind, for everyone you meet is fighting a hard battle." 

No comments: