ada sesuatu antara aku dan hujan
ketika setiap tetesannya jatuh dari langit
ada perasaan hangat yang lantas timbul di hati
bau tanah basah yang segar
dan angin sejuk yang menenangkan
dalam tetesannya aku pernah menangis
tertawa, mengingat dan berpikir
dalam tetesannya aku menikmati kesunyian
dengan secangkir teh dan sebuah buku
dalam tetesannya aku dibuai dalam tidur
dipeluk oleh hangatnya selimutku
hujan pernah menjadi saksi saat aku menangis
menangisi cinta yang menyakitiku
menusukku dan meninggalkanku dalam kebingungan
dalam tetesannya dia menghiburku
seakan bersamaku dia meneteskan air mata
beriringan bersamaku, seakan mengerti apa yang aku rasakan
hujan pernah menjadi saksi saat aku tertawa
di bawah payung-payung hijau sebuah kedai kopi
berbagi waktu dengan seseorang yang kukagumi diam-diam
tetesan airnya yang turun perlahan tidak deras namun konstan
seakan memperangkap kami dalam sebuah waktu
memberikan kesempatan untuk bersamanya sedikit lebih lama
hujan pernah menjadi saksi saat aku merenung
menuliskan kata-kata dalam lembaran kosong buku harianku
yang menjadi catatan refleksi hidupku
setiap memori yang kuingat bersama tetesan airnya
kutuliskan dengan rapi, kutuliskan dengan penuh harapan
dalam setiap hurufnya terucap doa untuk menjadi manusia yang lebih baik
hujan pernah menjadi saksi saat aku berkreasi
menarikan pensilku di atas kertas gambar
mendengarkan denting senar gitar dan lagu sederhana yang kubuat
berirama bersama setiap huruf yang kuketik pada cerita yang kutulis
berbisik lembut menghantarkan setiap ide ke dalam kepalaku
yang kemudian mewujud menjadi sebuah karya
aku dan hujan, kami memiliki sesuatu
kedekatan yang hanya kami yang mengerti
aku dan hujan, dia memahami jiwaku
seperti obat yang menyembuhkan luka
dia selalu datang membawa ketenangan
No comments:
Post a Comment