Demi mendukung hidup sehat dan menjaga kewarasan, gue dan seorang teman sempet janjian buat lari-lari cantik di GBK hari rabu dan kamis lalu yang berujung jalan-jalan cantik karena emang gue bukan tipe orang yang demen lari, paling pol juga lari-lari dari kenyataan *nyengir* - tapi demi kesehatan dijalanilah kegiatan itu.
Olahraga dilakukan untuk membuat badan lebih sehat karena dengan olahraga otot-otot tubuh menjadi lebih kuat, proses metabolisme tubuh menjadi lebih cepat untuk membakar lemak demikian juga dengan proses regenerasi sel dalam tubuh. Selain itu olahraga akan membantu otak mengeluarkan hormon endorfin yang dapat membantu mengurangi stress.
Alkisah dulu gue pernah ikutan fitness dan menggunakan jasa personal trainer (PT). Alhasil setelah latihan pertama, badan gue rasanya remuk redam dan rasanya lemah banget karena tepar maksimal setelah dikasih sesi awal sama si mas PT. Rasanya pengen nyerah dan pengen marah-marah setiap kali di-push sama si mas PT, tapi karena dorongan dan dukungan dari si mas PT yang kalo senyum manis banget maka berhasil lah gue menyelesaikan setiap sesi bareng doi dengan badan basah kuyup karena keringat dan lemas, ehem. Tiga minggu pertama adalah neraka buat gue, dimana koyo akan bertebaran di sekujur tubuh setiap abis latihan, tapi melewati tiga minggu, badan gue mulai terbiasa, sesi-sesi yang tadinya sulit dilakukan sekarang ringan banget dilakukan and now I could WIDELY SMILE while doing the exercises.
Jadi, otot tubuh kita harus dilatih untuk menjadi lebih kuat dan untuk menjadikannya kuat,
kita memberikan beban tertentu terhadap otot tubuh kita yang ingin dilatih. Untuk menjadikan otot kita lebih kuat, kita harus memberikan beban lebih daripada yang normalnya kita biasa hadapi. Misalnya, untuk menjadikan kaki kita lebih kuat, kita harus berlari lebih jauh atau lebih cepat daripada yang biasa kita lakukan, untuk menjadikan otot lengan kita lebih kuat, kita harus mengangkat beban lebih berat daripada yang biasa kita angkat, dan lain sebagainya.
Demikian juga dengan otot hati kita #eaaa *nyengir* - seperti kata lagu Carly Rae Jepsen : Your Heart Is A Muscle :D – banyak hal yang terjadi di dalam hidup kita bakal melatih
otot hati kita. Contohnya adalah dengan adanya orang-orang yang menjadi "cobaan" di dalam hidup kita atau bahkan situasi dan keadaan yang membuat hati kita rasanya kayak naik roller coaster. Menghadapi sesuatu yang bikin rusuh hati biasanya membuat kita cenderung emosional, panik dan berakhir dengan luka-luka. Dalam keadaan seperti itu, kita bisa memutuskan untuk "memanjakan" luka-luka hati kita dengan membawanya terus dan terus dan terus atau memutuskan untuk tidak membiarkan luka itu tidak menjadi halangan dan berjalan maju hingga lama-kelamaan waktu yang akan menyembuhkan luka-luka itu.
Ketika kita menghadapi suatu situasi yang membuat hati kita umumnya kaget, kecewa dan akhirnya luka, biasanya kita secara otomatis akan membangun sebuah defense mechanism yang akan membuat kita cenderung melindungi hati kita agar tidak terluka lagi. Beberapa orang yang gue tau (bahkan gue sendiri) cenderung untuk menjadi "dingin" dan menjaga jarak dengan orang lain, beberapa cenderung berusaha untuk melakukan hal-hal lain agar membuat orang yang telah menyakiti mereka merasakan apa yang mereka rasakan, beberapa memilih melepaskan pengampunan, mengambil pelajaran dan bergerak maju.
Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, semua orang yang kita temui membuat hati kita menjadi lebih kuat ketika kita tidak memberikan reaksi yang salah. Sama seperti otot yang dilatih dengan beban tertentu untuk menjadi lebih kuat, hati yang dilatih dengan beban hidup juga akan menjadi lebih kuat. Jika kita terlalu melindungi otot kita, alias ketika selesai olahraga otot kita menjadi tegang dan sedikit sakit lantas hal itu membuat kita berhenti berolahraga karena rasa tidak nyaman yang kita rasakan, maka pastilah otot tubuh kita tidak akan menjadi lebih kuat. Namun, sebaliknya jika kita terlalu memaksa otot kita untuk terus bekerja di luar batas kemampuannya ada kemungkinan juga kita bisa mengalami cidera otot. Yang pas adalah tidak menghindari beban, namun terus berlatih dan memberikan otot kita waktu untuk istirahat sebelum memulai latihan yang baru lagi dan terus demikian sampai otot kita menjadi lebih kuat :)
Demikian juga dengan hati, kapasitas hati kita diperbesar melalui proses yang kita alami dalam hidup, melalui proses kekecewaan yang kita hadapi, dan jika memiliki reaksi yang salah maka hati kita tidak akan pernah menjadi kuat. Jika kita memilih untuk kepahitan maka hati kita tidak akan pernah bisa menjadi besar karena kita terus memilih untuk tinggal dalam kepahitan kita, merasa takut untuk disakiti dan takut untuk membagikan kasih karena kita terlampau takut untuk dikecewakan, akhirnya kondisi hati kita akan semakin lama semakin ciut dan kita akan terus hidup dalam kungkungan kecurigaan. Sementara apabila kita mengalami suatu hal lalu kita memilih untuk mengabaikannya dan tidak mengambil pelajaran dari kejadian yang kita alami sebelumnya maka hati kita akan semakin lama semakin terluka dan tanpa kita sadari hati kita menjadi tidak mampu lagi merasakan. Yang pas adalah ketika kita dihadapkan pada persoalan dan pada pribadi yang sulit, hati kita dilatih dengan mengucapkan syukur dan fokus pada hal-hal yang positif, hati kita dilatih untuk mengampuni dan hati kita juga dijaga dengan cara belajar dari kejadian yang kita alami sebelumnya. We give our heart a break from all the bitterness and fear. Dan pelan-pelan kita akan menemui bahwa hati kita menjadi lebih kuat dan mampu membagikan kasih kepada orang lain lebih daripada sebelumnya.
Your heart is a muscle for sure and yes, you can choose to make it stronger each time :D