Monday, April 07, 2014

Surat Dari Masa Depan.

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered!

Sebuah mesin waktu telah ditemukan. Tidak seperti apa yang kita bayangkan pada film sci-fi, mesin waktu ini tidak dapat mengirimkan orang kembali ke masa lalu maupun beranjak ke masa depan. Mesin waktu ini hanya dapat mengirimkan pesan dari masa depan ke masa lalu dan pesan hanya dapat dikirimkan dari seseorang di masa depan kepada dirinya sendiri yang berada di masa lalu.

Pesan yang dikirimkan ke masa lalu haruslah sebuah pesan yang dianggap penting karena apapun yang dikirimkan ke masa lalu dapat mengubah sejarah di masa depan, dan untuk masing-masing orang hanya dapat mengirimkan satu pesan saja kepada dirinya di masa lalu.
Inilah ceritaku dan sebuah surat yang kuterima dari masa depan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KODE : MSL0001X-2045-2007

STATUS : SENT
Tempat dan Tanggal Tujuan Pengiriman Pesan : Jakarta, 20 Juli 2002

Isi Pesan :
Kepada diriku di masa lalu,

Pada saat kamu menerima surat ini, pasti kamu terkejut. Tenang saja, di masa depan semua ini mungkin, suatu saat kamu akan mengerti.

Alasan mengapa aku menulis surat ini kepadamu adalah supaya kamu mengerti akan arti sebuah kebahagiaan. Mungkin terdengar begitu klise. Tapi definisi kebahagiaan yang saat ini ada di dalam benakmu, bukanlah definisi kebahagiaan yang sesungguhnya. Mengapa aku bisa tahu? Tentu saja karena aku telah menjalaninya dan seiring dengan waktu yang aku lewati, aku memahami definisi kebahagiaan yang sesungguhnya.

Aku selalu saja berpikir, seandainya saja aku lebih cepat memahami hal ini, tentunya akan lebih banyak hal yang aku bisa lakukan dan banyak hal yang aku bisa raih tanpa banyaknya waktu terbuang.

Keputusan masih akan tetap ada di tanganmu. Apa yang kamu pilih untuk percayai dan jalani di masa sekarang adalah apa yang nanti akan aku jalani di masa depan. Jadi pilihlah dengan bijaksana dan sebelum kamu memilih, pertimbangkanlah hal-hal yang aku akan katakan kepadamu.

Kebahagiaan, bukan hanya saat kamu mendapatkan promosi di perusahaan tempat kamu bekerja setelah bekerja keras selama bertahun-tahun, namun, kebahagiaan adalah memilih pekerjaan yang sesuai dengan hasratmu, pekerjaan yang membuatmu bersemangat saat kamu bangun pagi karena kamu tahu kamu akan melakukan sesuatu yang luar biasa setiap hari. Pekerjaan yang akan selalu membuatmu terus belajar untuk mengadu ilmu, mencari yang terbaik yang kamu bisa berikan karena hal itu adalah hal yang kamu cintai.

Kamu akan merasa takut saat memutuskan untuk memilih pekerjaan yang kamu sukai, akan banyak tantangan, akan banyak kekhawatiran dan pertanyaan “Bagaimana jika...” -- “Bagaimana jika aku gagal?” “Bagaimana jika yang aku pilih ini salah?” “Bagaimana jika aku tidak bisa hidup dari pekerjaan yang aku sukai?”

Berhentilah.

Berhentilah merasa takut, berhentilah merasa terintimidasi. Beranilah untuk mengambil sebuah keputusan, beranilah untuk melangkah. Tutup telingamu dari semua kekhawatiran yang berusaha menjatuhkan mimpi dan hasratmu. Melangkahlah maju. Tidak akan mudah, aku jamin itu, kamu mungkin akan jatuh dan merasakan sakit, tapi tetaplah melangkah maju, jangan menyerah.

Aku berharap aku memiliki keberanian itu di masa lalu, sekarang waktu telah berlalu, penyesalan selalu datang terlambat dan tak ada yang bisa aku lakukan untuk mengubahnya.

Beberapa tahun setelah kamu menerima surat ini, kamu akan bertemu dengan banyak pria, beberapa di antaranya sangat menarik, pintar, baik hati dan beberapa di antaranya akan membuat hatimu bergetar.

Namun, pahamilah satu hal saat kamu memilih dengan siapa kamu akan memberikan hatimu. Pahamilah bahwa kebahagiaan yang kamu rasakan jika kamu ada bersamanya, haruslah dirasakan juga olehnya saat bersamamu. Kebahagiaan adalah pada saat kamu dicintai sebagaimana adanya dirimu, ketika pasanganmu bisa menerimamu apa adanya dan bahkan menyukai segala keunikan yang kamu miliki. Kebahagiaan adalah ketika kamu bisa mempercayakan hatimu pada pasanganmu dan dia menghargainya dengan sungguh-sungguh.

Kebahagiaan adalah dicintai pada saat kamu mencintai, dilindungi dan dijaga. Ketika mimpimu menjadi mimpinya, keberadaanmu dirayakan dan ketiadaanmu dirindukan. Kebahagiaan adalah ketika pasanganmu mau belajar memahamimu, memahami karaktermu, memahami sifatmu, memahami kebiasaanmu dan menjagamu karenanya.

Pahamilah bahwa kebahagiaan bukan terletak pada kata-kata dan janji-janji manis yang dilontarkan tapi kepada perlakuan yang sederhana penuh cinta. Kepada perhatian kecil dalam keseharian, kejujuran, ketulusan dan komitmen. Ketika kamu memilih, jatuhkanlah pilihanmu kepada dia yang bisa menjagamu dengan baik, kepada dia yang dengannya kamu bisa membayangkan sebuah keluarga yang bahagia, pilihlah dia yang bisa menjadi ayah yang baik buat anak-anakmu kelak.

Ingatlah bahwa dirimu berharga dan bahwa hatimu hanya layak diberikan kepada siapa yang bisa menjaganya dengan baik. Memilihlah dengan hati-hati, ambil waktumu, jangan terburu-buru.

Apa kabar ayah dan ibu? Apakah mereka baik -baik saja? Salam dari aku untuk mereka. Aku sangat merindukan mereka.

Aku tahu saat ini seringkali kamu masih merasa kesal dan jengkel dengan mereka, kamu merasa mereka masih saja menganggapmu sebagai anak kecil. Percayalah sampai berapapun umurmu, di mata mereka kamu akan selalu menjadi putri kecil mereka. Kelak kamu memiliki anak, kamu akan mulai memahami mereka.

Kebahagiaan adalah saat kamu masih memiliki kesempatan untuk membahagiakan kedua orangtuamu karena disaat mereka tidak ada lagi, seberapapun kamu berusaha kamu sudah tidak lagi bisa melihat senyum bahagia mereka.

Kebahagiaan adalah ketika ayah dan ibu masih ada disisimu untuk memberikan nasehat mereka karena kebijaksanaan yang mereka miliki sudah teruji oleh waktu, karena pada saatnya nanti mereka tidak akan ada lagi disisimu untuk memberimu masukan dan nasehat ketika kamu membutuhkannya.

Dengarkanlah nasehat ayah dan ibu dengan seksama. Mungkin tidak semua dapat kamu terima dengan hati lapang, tapi dengarkanlah, janganlah kamu berbantah dan berkata kasar pada mereka, karena apa yang mereka sampaikan semuanya berdasarkan rasa cinta mereka kepadamu karena kebahagiaan mereka adalah melihatmu bahagia.Suatu saat waktu akan membuatmu mengerti.

Akan tiba saatnya dimana kamu berharap ayah dan ibu masih ada disisimu untuk memelukmu disaat kamu menghadapi kesulitan dan kepedihan. Kebahagiaan adalah disaat kamu masih bisa bersama mereka untuk tertawa, menangis, bercanda dan bercerita.Manfaatkanlah setiap waktu yang kamu miliki bersama mereka dengan baik.

Ketika ayah dan ibu mulai beranjak lanjut usia, ketika ingatan mereka tak lagi setajam sekarang, ketika fisik mereka tak lagi segagah sekarang dan ketika mereka mulai bergantung kepadamu, perlakukanlah mereka dengan baik.

Ingatlah bahwa ketika kamu kecil dulu, merekalah yang menjadi tempatmu bergantung. Merekalah yang mengajarimu bagaimana caranya berjalan, berbicara, membaca. Merekalah yang mengajarimu tentang cinta yang tulus tanpa pamrih. Mereka yang sabar membimbingmu, yang memaafkanmu akan setiap kesalahanmu yang menyakiti hati mereka. Kebahagiaan adalah ketika kamu masih diberi kesempatan untuk membalas cinta yang sudah mereka berikan kepadamu,ketika kamu masih mampu untuk menjaga dan merawat mereka, ketika kamu mampu membuat mereka merasa bahagia sama seperti mereka selalu ingin membuatmu bahagia.

Waktumu bersama ayah dan ibu akan semakin singkat, aku sudah tidak bisa kembali ke masa lalu untuk mengulang semuanya, namun kamu masih bisa menjalani waktu bersama mereka, pergunakanlah dengan baik, jangan sampai kamu menyesal.

Saat ini kamu baru saja lulus kuliah. Saat yang menyenangkan bukan? Kamu sedang bersemangat menghadapi dunia, kamu siap bertemu dengan banyak orang-orang baru. Beberapa di antaranya akan menjadi sahabat terbaikmu, sementara yang lain akan berlalu sesuai masa di hidupmu.

Kebahagiaan, diriku sayang, adalah ketika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang baik, orang-orang yang perduli akan dirimu dan sangat mengasihimu, mereka yang layak kamu sebut sebagai sahabat.

Bertemanlah dengan semua orang, namun bersahabatlah dengan berhati-hati.

Berhati-hatilah dengan mereka yang bermanis muka di hadapanmu namun menusukmu dari belakang. Berhati-hatilah dengan mereka yang mengumbar aib orang lain di hadapanmu, karena suatu saat, mereka akan melakukan hal yang sama terhadapmu juga. Berhati-hatilah dengan mereka yang bebal dan mencemooh didikan dan teguran,karena mereka tidak akan pernah menjadi orang yang akan mendukung dirimu menjadi lebih baik. Berhati-hatilah dengan mereka yang memaksamu untuk berkompromi dengan hal-hal yang salah dan mereka yang memaksamu untuk tidak menjadi dirimu sendiri agar bisa diterima.

Bersahabatlah dengan mereka yang percaya akan mimpi-mimpimu, mereka yang yakin bahwa kamu mampu mewujudkannya, mereka yang selalu mendukung dan menguatkanmu, mereka yang mampu melihat talentamu dan mendorongmu untuk mengembangkannya, mereka yang selalu melihat hal positif dalam dirimu dan mendorongmu untuk selalu menjadi yang terbaik, mereka yang tidak ragu menegurmu dan menasehatimu ketika kamu berbuat salah karena mereka tidak ingin melihatmu salah langkah.

Bersahabatlah dengan mereka yang merayakan keberhasilanmu dengan tulus dan menjadi tempatmu bersandar saat kesedihan dan kegagalan menimpamu.

Pilihlah dengan baik orang-orang yang kamu ijinkan masuk di dalam hidupmu karena mereka yang akan mempengaruhi hidupmu untuk menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Kebahagiaan adalah memiliki persahabatan yang dipenuhi dengan pengampunan dan kerendahan hati. Ketika sahabatmu berbuat salah, ampunilah. Ingatlah bahwa semua orang mampu berbuat salah dan pada suatu waktu, kamu pun pernah berbuat salah dan sahabatmu mengampunimu. Ketika kalian berselisih, milikilah kerendahan hati untuk memperbaiki hubungan di antara kalian, ingatlah bahwa mencari musuh itu perkara gampang tapi mendapatkan sahabat yang baik adalah sebuah keberuntungan.

Kebahagiaan, diriku sayang, adalah sebuah pilihan bukan sebuah ketergantungan. Kebahagiaan tidak terletak pada hal yang material, bukan pada hubungan, bukan pada kepunyaan, bukan pada keinginan, bukan pada reputasi dan ketenaran. Menjadi bahagia adalah pilihanmu.

Ketika kamu memilih untuk tetap bersukacita meskipun kamu sedang menghadapi permasalahan yang berat, ketika kamu memilih untuk mendukung dan menghibur orang lain disaat kamu sendiri sedang membutuhkan kekuatan, ketika kamu memilih untuk bersyukur meskipun kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, di saat itulah kamu akan menyadari bahwa kamu sesungguhnya adalah orang yang berbahagia.

Pada akhirnya, kebahagiaan yang sejati bersumber dari hati yang selalu bersyukur. Bersyukur atas anugerah Ilahi dan kecukupan yang telah diberikanNya dalam hidupmu.

Ketika kamu berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain dan mulai berterimakasih kepadaNya atas berkat yang telah diberikanNya dalam hidupmu, maka saat itulah kamu menemukan kebahagiaan yang sejati.

Jadilah bahagia, diriku sayang, mulai dari sekarang dan sampai akhirnya nanti.

Salam,
Dirimu di masa depan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bali, 20 Juli 2017

15 tahun sudah berlalu sejak aku menerima surat dari diriku di masa depan. Begitu banyak hal yang berubah sejak surat itu aku terima.

Saat ini, aku sedang duduk di tepi pantai The Bay Bali, salah satu tempat yang indah untuk bersantai di Bali, mengawasi putraku bermain-main di pasir sambil sesekali berteriak gembira ketika ombak kecil menyapu kakinya. Suamiku sedang bertemu dengan salah satu kliennya di salah satu restoran dan kami menunggunya untuk kemudian makan malam bersama.

5 tahun yang lalu aku pindah ke Bali karena sebuah majalah internasional yang memiliki kantor representatif di Pulau Dewata ini memintaku menjadi fotografer ekslusif mereka. Keputusanku itu kemudian membawaku bertemu dengan pria yang menjadi suamiku saat ini. Dia adalah salah seorang nara sumber untuk kolom Young Enterpreneur Profile di majalah tempatku bekerja, kami bertemu saat sesi wawancara dengannya di restoran Bumbu Nusantara yang ada di The Bay Bali - restoran yang kemudian menjadi tempat favorit kami berdua - aku tanpa sengaja menumpahkan segelas es jeruk ke kemeja putihnya dan itulah yang menjadi awal mula segalanya.

Kami menikah tepat di tahun pertama aku berada di Bali, putra pertama kami lahir setahun kemudian dan sekarang, aku sedang mengandung anak kedua kami. Pernikahan kami adalah pernikahan yang bahagia, aku bersyukur bahwa aku menanti orang yang tepat untuk menjadi suamiku karena menjadi istrinya sekarang ini, merupakan suatu anugerah yang besar.

Perjuanganku untuk mengejar mimpiku sebagai seorang fotografer profesional tidaklah mudah, ada masa-masa sulit untuk meyakinkan kedua orangtuaku bahwa fotografi mampu menghidupi anaknya. Namun aku bersyukur, aku memiliki sahabat - sahabat yang selalu mendukungku dan terus menguatkanku, mereka yang percaya pada talentaku dan bahkan mereka yang membantu untuk meyakinkan kedua orangtuaku untuk memberikan restu kepadaku dalam mengejar mimpiku.

Dengan dukungan yang diberikan oleh ayah dan ibu serta sahabat-sahabatku aku pun mampu meraih mimpiku. Perjalanan panjang yang tidak mudah, namun selalu berusaha kujalani dengan rasa syukur hingga pada akhirnya penghargaan demi penghargaan fotografi kuterima. Karya-karyaku kerap menghiasi majalah-majalah lokal dan bahkan beberapa sempat dimuat di majalah dengan skala internasional.

Aku tersenyum mengingat semuanya. Sebuah surat dari masa depan yang pernah kuterima kusimpan dengan baik di dalam lipatan dompetku. Kertasnya sudah mulai lusuh dan tulisannya sudah perlahan pudar. Namun pesan di dalamnya selalu kuingat. Kebahagiaan adalah sebuah pilihan dan aku sudah memilih untuk menjadi bahagia.

No comments: