Dear Mas Arip,
Mas Arip apa kabar disana? Mas, akhirnya kita semua sampai juga di Komodo. Aku, Priska, Mas Boy, Ais dan Wika. Trip yang udah kita rencanain dari tahun lalu. Trip yang jadi alasan kenapa kita sepakat ambil AOW di awal tahun ini. Rasanya ngga sama tanpa kamu, tapi kami semua tau, kamu ada bersama kami disana. Di kenangan kami, di hati kami.
Waktu nama di boarding pass aku dari CGK – LBJ ketuker sama nama kamu (sehingga aku harus pergi atas nama kamu), disitu kami tau, kamu ngga pernah jauh, kamu juga mau ikut ke Labuan Bajo. Kamu ada bareng kami semua dan kita sama-sama ke Labuan Bajo.
Aku yakin, kalau kamu masih disini, kamu pasti seneng banget diving di Komodo. Aku masih inget kamu pengen banget ketemu Hiu dan Manta. Nah, selama di Komodo kami ketemu mereka semua. Aku tau kalau Mas Arip ada sama-sama kami, pasti kita udah tos di bawah air, joged-joged seneng ketemu Hiu dan Manta. Kami juga ketemu Giant Trevally, Bumphead, Barracuda – semua ikan yang pengen kamu temuin.
Komodo itu cantik Mas, bener kata kamu, bagian timur Indonesia itu ngga ada habisnya untuk dieksplorasi. Kalau kamu masih ada bareng kami, pasti deh, kalau pagi-pagi kamu udah bangun, duduk di dek kapal sambil bawa kamera dan motret sunrise (ngga kayak aku yang molor mulu :p). Kamu pasti tiba-tiba udah ada di atas atap kapal atau di tempat-tempat ajaib lainnya, seperti biasanya, menyendiri dan asik mengabadikan semua pemandangan dan ngga lupa, posting di path tentunya (yang lalu bikin sirik sejagad raya).
Pointer kamu patah waktu aku diving di Bali, Mas. Sedih banget rasanya, tapi mungkin itu sebuah pertanda bahwa aku harus bener-bener ikhlas merelakan kepergian kamu.
Terimakasih ya Mas buat semuanya, selamanya kami semua akan menyimpan kamu dalam kenangan dan hati kami. Buat kami, kamu selalu hidup disana.
Finally I can say that I have found my peace to let you go, my dear best friend, my dear best buddy.